Rabu, 11 November 2009

Suami Tidak Mau Menceraikanku

Pertanyaan:
Saya seorang istri  mempunyai dua anak. Rumah tangga saya akhir akhir ini retak karena suami selingkuh. Saya sedih, marah dan malu. Namun tiap kali saya minta cerai, suami tidak mau menceraikan saya dengan berbagai alasan.

Akhirnya saya tahu alasan dia tidak mau menceraikan saya karena dia mengandalkan gaji saya sebagai pegawai di instansi pemerintah.

Suami saya wiraswasta. Dia memang ulet mencari proyek yang bisa dia kerjakan, Selama ini saya tidak tahu penghasilannya. Kebutuhan rumah tangga dicukupi dari penghasilan saya.

Penghasilannya justru untuk bersenang-senang sendiri bersama teman-temannya, berselingkuh, dan selalu pulang larut malam dengan alasan pekerjaan.
Selama ini saya melakukan kewajiban saya sebagai istri hanya karena perintah agama walaupun sebenarnya perasaan saya padanya sudah mati.

Apa yang harus saya lakukan, Bu? Apakah saya bisa menggugat cerai suami saya walau dia tidak mau bercerai? Saya kasihan dengan anak-anak yang harus hidup dalam keluarga yang sudah hambar seperti ini. (Lia)

Jawab:
Ibu Lia, kami ikut prihatin dengan terjadinya keretakan dalam rumah tangga ibu. Sebagai seorang istri, Bu Lia sudah banyak berkorban untuk mencapai kebahagiaan rumah tangga.

Namun dibelakang bu Lia, ternyata suami justru selingkuh dan menghamburkan uangnya  untuk  bersenang senang dengan  WIL-nya.

Kalau  Bu Lia sudah  tidak  tahan lagi dengan perilaku suami yang  tidak jujur dalam  masalah kesetiaan dan keuangan, maka apabila  menginginkan perceraian, yang  perlu dipertimbangkan lagi  adalah  dampak  perceraian   tersebut bagi anak anak. 

Mereka akan terbelah jiwanya karena sulit untuk memilih antara ayah dan ibu. Karena kedua orang tua mempunyai arti yang penting,bagi perkembangan  kepribadian anak. 

Dalam proses perkembangan nya, anak membutuhkan figur ayah maupun ibu. 

Karena itu, cobalah ibu bicarakan hal ini dengan suami.
Manakala suami sayang pada anak anak, tentu ia akan bertobat dari  perselingkuhannya dan akan  memperbaiki kesalahannya.

Namun kalau ia  tidak mau  berhenti dari  perbuatan dosanya itu, maka ibu bisa mengajukan gugatan cerai melalui pengadilan agama. Karena ibu seorang PNS, maka prosedur perceraian perlu ditempuh, di antaranya  perlu izin pimpinan instansi tempat ibu bekerja. 

Kemukakan  masalah yang menyebabkan bu Lia ingin bercerai dari suami. Pimpinan yang baik, tentu akan membantu mencarikan jalan keluar  bagi  anak buahnya. Karena gangguan dalam rumah tangga  dapat mempengaruhi  pula kinerja seseorang.

Kalau anak sudah  besar, dapat diajak  bicara dari hati ke hati mengenai  apa yang sebaiknya dilakukan terhadap ayah yang sedang dalam  kondisi  tergoda WIL dan melalaikan kewajibannya terhadap Bu Lia dan anak anak.

Melibatkan anak anak dalam pengambilan keputusan semacam itu, akan membuat mereka ikut bertanggungjawab atas  akibat dari keputusan  yang dibuat bersama. Jangan lupa mohon petunjuk Allah . (80)
(Suara Merdeka 11 November 2009)