Rabu, 02 September 2009

Suamiku Membenci Ibunya

Tanya:
Sebelum Ramadan, saya punya hubungan kurang harmonis dengan ibu mertua. Saya sendiri tidak tahu, apa kesalahan saya yang menyebabkan ibu memarahiku di depan suami. Sampai di rumah, suamiku menanyakan apa penyebab ibu marah kepadaku.

Secara jujur, saya merasa tidak bersalah, karena selama ini kami memang jarang ketemu. Bagaimana mungkin berbuat kesalahan, kalau bertemu saja jarang.

Biasanya menjelang Ramadan, saya dan suami mengunjungi ibu mertua untuk mengantarkan mukena dan sajadah. Tetapi menjelang Ramadan sampai sekarang, suami tidak mau diajak ke rumah ibu mertua. Katanya, dia ikut jengkel karena ibu menuduhku telah memengaruhi suamiku agar tidak lagi mencintai ibunya.

Mendengar apa yang dikatakan suami, saya punya rencana akan datang ke rumah mertua, untuk menjelaskan mengenai apa yang pernah beliau dituduhkan kepadaku.

Bagaimana sebaiknya menghadapi ibu mertua? Apakah saya diamkan saja, atau perlu dimintai penjelasannya mengenai tuduhan itu. Terima kasih!
(Rini)

Jawab:
Ibu Rini, setiap orang tua menginginkan anak-anaknya memperlihatkan perhatian dan kasih sayang kepadanya. Karena itu, meskipun Ibu Rini bersama suami sudah memberikan perhatian kepada ibu mertua, tetapi masih ada yang kurang.
Ibu sudah menjelaskan kalau selama ini jarang bertemu ibu mertua, meskipun tinggal satu kota.

Sebenarnya kunjungan anak, menantu dan cucu sangat diharapkan oleh setiap orang tua maupun mertua. Mereka akan merasa sangat bahagia apabila anak dan cucunya sering menjenguknya.

Sebaiknya Ibu Rini tidak usah mengungkit tuduhan ibu mertua, karena bisa berakibat makin menjauhnya hubungan kekeluargaan.

Ya, segeralah meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah mertua. Ajaklah suami, kemudian mohonlah maaf kepada ibu mertua, karena selama ini Ibu Rini dan suami kurang memerhatikan beliau.

Sadarkanlah suami bahwa sikapnya membenci ibu yang sudah mengandung, melahirkan, dan membesarkannya itu merupakan dosa besar yang dilarang dalam agama. Allah memerintahkan kepada setiap anak untuk menghormati orang tuanya.

’’Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ’ah’, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka  perkataan yang mulia’’ (QS Al IsraĆ­: 23).

Merujuk pada perintah Allah ini, maka hindarilah berbantah-bantahan dengan ibu mertua yang bisa menyebabkan beliau merasa sakit hati, karena menantu dan anaknya sudah tidak lagi menghargainya. Berusahalah untuk selalu membahagiakan orang tua, maka Allah akan menambah pula kebahagiaan kepada Ibu Rini beserta suami dan anak-anak.

Jangan lupa memohonkan ampun kepada Allah atas kekhilafan suami yang sempat membenci ibunya, dan jangan lupa selalu mohon petunjuk Allah ke jalan yang diridhai-Nya. (32)

(Suara Merdeka 2 September 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar