Tanya:
Saya wanita berusia 23 tahun. Setelah tamat SMA, saya terjerumus ke lembah hitam. Orang pertama yang menjerumuskan saya ke perbuatan terkutuk itu adalah M, pacar saya.
Pria yang bekerja di sektor swasta itu tega menjual saya pada rekanan yang memberikan proyek besar. Setelah peristiwa itu, saya menjadi gadis panggilan. Bertahun-tahun saya menjalani pekerjaan itu tanpa menghiraukan akibat.
Sekarang saya terkena penyakit menular. Saya tak kunjung sembuh, meski sudah berobat. Saya tak bisa lagi bekerja dan lebih banyak di rumah. Sekarang saya menyesal atas dosa yang sudah saya kerjakan.
Saya sering menangis dan tak bisa tidur. Apalagi ketika ada orang meninggal. Sebab, saya membayangkan dosa sedemikian banyak yang telah saya lakukan dan harus saya pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Saya ingin bertobat. Bagaimana caranya? Apakah tobat saya bisa diterima, mengingat begitu banyak dosa telah saya lakukan? (Este)
Jawab
Penyesalan atas kesalahan dan dosa merupakan awal perubahan ke arah yang baik. Banyak orang yang semula Bersalah atau berdosa kemudian menjadi lebih baik setelah menyadari kesalahannya.
Este, kini Anda menyadari pekerjaan yang selama Anda lakukan menyimpang dari jalan yang benar. Perbuatan zina dilarang agama dan mendapat ancaman hukuman berat, yakni didera seratus kali bagi yang belum bersuami/beristri dan didera sampai mati bagi yang sudah bersuami/beristri (Alquran Surah An-Nur: 2).
Namun Allah Yang Mahapengampun dan Mahapenyayang akan mengampuni dan memasukkan ke surga umat yang mau bertobat dan memperbaiki kelakuan (Alquran Surah At-Tahrim: 8).
Karena itu, jika Este ingin bertobat, segera lakukan dengan cara menyesali kesalahan dan meninggalkan perzinaan selama-lamanya. Mohonlah ampun pada Allah dengan mengucapkan istighfar dan berjanji tak akan mengulangi dosa itu lagi. Sesudah bertobat, isilah sisa hidup ini dengan mendekatkan diri pada Allah dengan melaksanakan ibadah dan memperbanyak amal saleh.
Perzinaan mendatangkan banyak penyakit jasmani dan rohani sebagaimana Este alami. Banyak pezina mengabaikan bahaya penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan orang lain yang tak berdosa. Sebab, suami atau istri dan anak-anak pezina bisa tertular penyakit.
Selain itu, perzinaan merusak keutuhan rumah tangga dan menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Karena itu, keputusan Este untuk meninggalkan dunia hitam sudah tepat. Begitu pula kesadaran bahwa hidup ini singkat dan waktu kematian tak dapat diketahui kapan datang.
Itu menjadi pendorong yang kuat bagi Este untuk segera mengakhiri perbuatan dosa. Jangan lupa mohon petunjuk dan bimbingan Allah agar Este dapat mengisi hidup ini dengan perbuatan yang diridai-Nya. (53)
(Suara Merdeka 7 April 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar