Rabu, 09 Februari 2011

Ingin Anak Saleh*

Tanya:
Saya ibu rumah tangga,
saat ini hamil tiga bulan.
Keluarga saya punya banyak
larangan yang tak boleh
dilanggar oleh perempuan
hamil. Nenek hampir setiap
minggu slametan. Katanya,
agar anak saya tak diganggu
makhluk lain.
Pengetahuan agama
keluarga saya memang sedikit
dan lebih banyak mengikuti
tradisi. Suami berasal dari keluarga
taat beragama. Dia meminta
saat hamil ini banyak
berzikir agar anak kami kelak
saleh.
Namun, apa sih pengertian
anak saleh? Apa dan
bagaimana cirinya?
Bagaimana cara mengajari
anak agar saleh?(Ny. Ety)

Jawab:
Saleh berarti baik,
mematuhi perintah agama,
hidup bermanfaat bagi keluarga
dan masyarakat. Orang
saleh selalu menjaga diri agar
tak terjerumus perbuatan dosa
yang dilarang Allah. Bila
bersalah atau berdosa, akan
segera sadar dan bertobat.
Ciri lain dapat dilihat dari
sifat terpuji, seperti jujur, menghornati
orang tua, dan selalu
mendoakan mereka. Untuk
membentuk kepribadian anak
saleh seperti itu, orang tua
perlu memberikan contoh dan
sejak kecil diperkenalkan pada
tuntunan agama.
Pendidikan anak dimulai
sejak janin di dalam kandungan.
Ibu sudah bisa menjalin
hubungan emosional dengan
janin, setelah usia kandungan
melewati empat bulan. Karena
pada usia empat bulan, roh
sudah ditiupkan serta usia dan
kehidupannya sudah ditentukan.
Jadi Ibu dan suami perlu
mohon pada Allah agar janin
itu kelak tumbuh jadi anak
saleh.
Agar terwujud, doa perlu
disertai pendidikan untuk
membentuk kepribadian yang
baik. Waktu janin dalam kandungan,
orang tua perlu memperbanyak
amal kebaikan dan
melibatkan anak melalui sentuhan
lembut dan ajakan
melakukan ibadah dan amal
saleh. Meski belum bisa
berbuat, janin sudah bisa
merespons dengan gerakan.
Banyak ibu sudah mempraktikkan
dan mengemukakan
hasil positif dari
komunikasi dengan anak
sejak dalam kandungan. Ibu
bisa memperkenalkan bacaan
Alquran dan memperkenalkan
Allah melalui bacaan takbir
(Allahu Akbar), tahmid
(Alhamdulillah), dan tasbih
(Subhanallah). Pengenalan
nama Allah dan Rasul dilanjutkan
setelah bayi lahir dan
masa pertumbuhan seterusnya,
dengan metode yang
sesuai dengan usianya.
Keteladanan dari Ibu dan
suami sangat perlu sebagai
contoh yang mudah diikuti
anak. Karena itu, orang tua
perlu memperbaiki diri agar
bisa jadi teladan bagi anak.
Orang tua yang bisa mendidik
anak jadi saleh akan
diberi pahala terus-menerus
oleh Allah, meski telah meninggal.
Karena itu, Ibu jangan lupa
berdoa agar dianugerahi anak
saleh, bertakwa pada Allah,
dan berbakti pada orang tua.
(51)

(Suara Merdeka 9 Februari 2011 h. 19)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar