Rabu, 24 Maret 2010

Mau Nikah, Belum Bekerja

Tanya:
Saya seorang wanita berusia 25 tahun, belum bekerja, dan sudah tidak sekolah. Saya ikut kakak dan membantu mengasuh anaknya yang baru berumur dua tahun. Kakak dan suaminya semua bekerja di kantor swasta.  Beberapa bulan yang lalu saudara sepupu dari suami kakakku, bernama  Z, usianya 29 tahun, datang ke rumah kakak. Ternyata ia sedang mencari pekerjaan. Tiap hari ia memasukkan lamaran kerja, tetapi sampai sekarang belum ada satu pun yang memanggilnya untuk bekerja.

Ia sering curhat tentang susahnya mencari pekerjaan. Bermula dari sering bicara  dan curhat, saya merasakan kedekatan dengannya. Ternyata  ia merasakan hal yang sama. Ketika saya pergi keluar kota selama tiga hari untuk mengunjungi saudara, Z mengaku merasa kehilangan.

Hampir setiap hari ia telepon dan menanyakan kapan saya pulang. Setelah saya kembali ke rumah, ia menyatakan cinta kepada saya dan ingin menikahi saya. Meskipun saya juga mencintainya, bagaimana nantinya rumah tangga kami kalau Z maupun saya belum bekerja? (Tri)

Jawab:
Mbak Tri  yang sedang bahagia, kesepakatan dengan Z untuk  melanjutkan hubungan ke pernikahan merupakan keputusan yang tepat, mengingat usia Z maupun Tri sudah cukup matang untuk berumah tangga. Melalui pernikahan, banyak kebaikan yang akan diperoleh seperti lebih terjaga dari perbuatan tercela, mendapat teman dalam suka dan duka, serta hidup menjadi lebih tenang.

Memasuki kehidupan berumah tangga memang perlu persiapan seperti mental  yang kuat untuk mengatasi problem rumah tangga, termasuk dalam  mencukupi kebutuhan sehari-hari. Melihat usaha Z selama ini dalam mencari pekerjaan, tampak bahwa ia termasuk ulet dalam berusaha. Hal ini memungkinkan Z untuk berwiraswasta. Sambil mencari pekerjaan seperti yang diinginkan, Tri dapat mendorong Z untuk membuka usaha sesuai kemampuan dan minatnya, karena rezeki bisa  atang dari mana saja asal mau berusaha.

Kenyataan di masyarakat menunjukkan bahwa orang yang sudah menikah, pada umumnya lebih terdorong untuk giat bekerja. Allah akan memberikan kecukupan rezeki bagi siapa pun yang mau berusaha. Jadi, Tri tidak perlu takut untuk menikah hanya karena Z belum dapat pekerjaan. Percayalah bahwa Z akan lebih termotivasi dalam mencari nafkah setelah menikah.

Jangan lupa  selalu mohon pertolongan Allah agar dimudahkan jalannya dalam memperoleh rezeki dan mendapatkan kebahagiaan  dalam rumah tangga. (37)
(Suara Merdeka 24 Maret 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar