Rabu, 05 Januari 2011

Istri Malas Shalat*

Tanya:
Saya karyawan swasta, sudah menikah tujuh tahun dan punya anak satu. Sekarang istri saya hamil dua bulan.
Saya menyayangi istri dan anak kami. Namun saya acap mengeluh di hadapan istri karena dia sering melalaikan dan bahkan meninggalkan shalat.
Terkadang sehari dia hanya salat sekali atau dua kali. Saya sudah sering mengingatkan. Namun sampai kini dia belum memperbaiki shalatnya. Dia menyatakan berbagai alasan: entah sibuk atau capek karena baru hamil.
Apakah saya berdosa jika istri saya tak shalat? Padahal, saya sudah mengingatkan berkali-kali. Jika dia tak mau shalat, bagaimana kelak jika dengan anak-anak?
Saya ingin anak-anak kami menjadi anak saleh. Bagaimana cara menyadarkan istri yang malas shalat, tanpa menyinggung perasaannya? (Toro)

Jawab:
Pak Toro, langkah mengingatkan istri yang tak shalat sudah tepat. Karena, shalat kewajiban yang tak boleh ditinggalkan.
Allah memberikan keringanan pada pemeluk Islam yang karena sesuatu hal kesulitan mengerjakan shalat sebagaimana ketentuan. Misalnya, diperbolehkan tayamum bagi yang tak menemukan air atau sakit. Yang sakit dan tak dapat berdiri, boleh shalat sambil duduk atau berbaring sesuai dengan kondisi dan kemampuan.
Dengan keringanan dan kemudahan itu, tak ada alasan bagi muslim meninggalkan shalat lima waktu.
Perintah menjaga shalat wajib itu ditegaskan dalam firman-Nya, “Peliharalah segala shalat (mu) dan (peliharalah) shalat wusta. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk” (Surah Al-Baqarah: 238). Orang yang melalaikan shalat termasuk golongan yang celaka di akherat (Surah Al-Ma’un: 4,5).
Sebagai suami, Bapak sudah mengajak istri ke jalan Allah. Jadi Bapak sudah tak berdosa, karena sudah mengingatkan berkali-kali. Jika Bapak ingin anak-anak jadi anak saleh, seharusnya Anda berdua memberi contoh yang baik, termasuk dalam shalat. Jadi Bapak perlu bicara dari hati ke hati agar istri sadar betapa penting shalat dan dia wajib memberi contoh pada anak-anak.
Selain dosa, kemalasan istri menjalankan shalat merupakan contoh buruk bagi anak-anak. Apalagi sekarang dia hamil, maka sebaiknya lebih meningkatkan ibadah pada Allah sambil memohon karunia agar anak dalam kandungan tumbuh normal dan kelak jadi anak saleh.
Bicarakan pula perlunya pendidikan usia dini, bahkan sejak bayi dalam kandungan. Untuk memperkuat keberhasilan upaya, Bapak perlu berdoa dan memohon pada Allah agar istri diberi petunjuk dan kekuatan menjalankan shalat wajib dalam kondisi apa pun. (51)
(Suara Merdeka 5 Januari 2011 h. 19)

1 komentar:

  1. gini pak toro ,,,,,,,,,,,, menasehati istri yang memang menjadi kewajiban sang suami,,,,,,,,,, jika pak toro telah menasehati berkali- kali maka gugurlah kewajiban pak toro,,,,,,,,, ya mungkin hati istri pak toro belum di beri hidayah,,,, jadi jangan putus asa dalm mengingatkan istri untuk kembali pada jalan ALLAH,,,,,,
    tenang-tenang pak toro " man jadda wa jada" jadi sabar aja ya dalam menjalani roda kehidupan ini yang masih berputar.

    BalasHapus