Rabu, 06 Agustus 2008

Mencemaskan Pergaulan Remaja

Tanya 
Saya seorang ibu rumah tangga, punya dua anak. Yang sulung berinisial H (laki-laki), duduk di bangku SLTA. Adiknya perempuan berinisial R di SLTP. Anak-anak kami punya kelompok seni.

 Kebetulan keduanya punya minat yang sama. Yang laki-laki suka main musik dan adiknya suka menyanyi. Tapi saya dan suami akhir-akhir ini merasa cemas dengan perkembangan H.  Banyak teman perempuannya yang datang ke rumah dan menelepon. Melihat semua itu, kami khawatir kalau sampai terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Karena kekhawatiran itu, saya sering melarang H untuk pergi dengan kelompoknya kalau tujuannya tidak jelas. 

Saya tidak mau adiknya akan menikuti jejak kakaknya karena ia juga  punya kelompok. Saya melakukan semua itu karena tidak ingin H dan R tergoda  oleh bujukan teman-temannya yang berakibat buruk bagi masa depannya. Apakah sikap saya melarang anak untuk tidak pergi dengan temannya itu salah? Bagaimana caranya menjaga anak agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang dilarang agama (Ny Titin) 

Jawab 
Berbahagialah Ibu Titin, punya anak yang berbakat dalam bidang seni. Mendidik anak remaja memang butuh cara tersendiri sesuai dengan perkembangan jiwanya. Sikap ibu melarang H untuk tidak pergi tanpa tujuan jelas tidak sepenuhnya salah. Karena pergi tanpa tujuan itu memungkinkan terjadinya hal-hal yang berdampak negatif. 

Seperti melupakan waktu belajar atau terjerumus  ke dalam pergaulan yang menyimpang. Agar anak bisa menerima larangan itu dengan penuh kesadaran, ajaklah ia bicara tentang maksud dan tujuan larangan itu. Ibu bisa pula memberikan contoh mengenai akibat yang baik dan buruk dalam memilih teman dan dalam kegiatan berkelompok. 

Menghadapi anak remaja memang perlu cara yang bijaksana.Tidak lepas kendali, namun juga tidak terlalu dikekang. Apabila anak dapat memilih sikap yang benar, maka kegiatan berkelompok itu akan menampah nilai plus dalam belajar maupun pengembangan bakat serta minatnya. Jangan lupa, ibu memberikan bekal tuntunan agama mengenai batas pergaulan antara laki-laki dan perempuan. 

Di antaranya larangan pergi berduaan di tempat yang sepi sebagaimana sabda Rasulullah, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali ia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya karena yang ketiganya adalah syaitan" (HR Ahmad). Banyak contoh yang menunjukkan  terjerumusnya remaja ke dalam hubungan seks sebelum nikah karena timbulnya syahwat sewaktu mereka berduaan. 

Meskipun pada awalnya kegiatan yang mereka lakukan untu tujuan positif, jangan lupa ibu dan suami selalu memohon kepada Allah agar anak-anakl diberikan petunjuk dan bimbingan-Nya sehinga bisa beraktivitas di jalan yang diridai. (80)
(Suara Merdeka 6 Agustus 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar