Rabu, 25 Agustus 2010

Saya Ingin Bertobat

Tanya:

Saya ibu rumah tangga. Dua anak saya sudah bekerja. Saya cerai dari suami delapan tahun lalu karena menyeleweng dengan lelaki lain. Setelah berpisah, saya berganti-ganti pasangan, tanpa menikah.
Kini, saya terus terbayang semua dosa pada masa lalu. Terutama pada Ramadan ini, ketika masjid di sebelah rumah saya mengumandangkan azan subuh. Hati saya gelisah. Saya ingin shalat di masjid karena dulu saya sering shalat berjamaah. Namun jika ingat  dosa saya, saya merasa tak pantas menginjakkan kaki di tempat suci itu.

Saya juga takut mati dalam keadaan berdosa. Perang batin  itu mengakibatkan saya kurang tidur dan sekarang ini saya sakit. Saya  takut makin parah dan jika mati mendapat siksa karena dosa saya.
Saya ingin bertobat, tetapi bagaimana caranya? Jika sudah bertobat, apakah saya bisa shalat berjamaah di masjid dan boleh puasa? (Ratri)

Jawab:
Ibu Ratri, Ramadan ini Allah memberikan rahmat kepada hamba-Nya yang beriman. Insya Allah, Ibu termasuk yang mendapat rahmat Allah berupa petunjuk untuk kembali ke jalan yang benar. Ada kekuatan batin begitu kuat bagi Ibu untuk kembali shalat dan berpuasa yang merupakan kewajiban orang yang beriman.

Kesadaran Ibu akan kesalahan pada masa lalu merupakan jalan untuk bertobat. Ada beberapa langkah untuk bertobat. Pertama, menyesali dosa yang lalu dan berhenti melakukan perbuatan itu. Kedua, berjanji pada Allah untuk tak mengulangi perbuatan dosa tersebut. Ketiga, melakukan perbuatan yang baik.

Jika Ibu sudah berniat bertobat, segeralah lakukan agar pikiran dan batin mendapat ketenangan. Jika Ibu sudah bertobat secara sungguh- sungguh, Allah akan mengampuni dosa Ibu, sebagaimana disebut dalam Surah At-Tahrim Ayat 8, “Hai, orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.

 Mudah-mudahan Tuhan menghapus kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”
Setelah bertobat, segeralah lakukan perbuatan baik, seperti shalat lima waktu dan berpuasa sebagaimana keinginan Ibu. Pergilah ke masjid dan ikutlah shalat tarawih. Jika sudah sehat dan kuat, berpuasalah. Ibu dapat meminta maaf dari mantan suami atas kekhilafan pada masa lalu. Bila berkait dengan dosa sesama manusia, Allah akan mengampuni setelah manusia meminta maaf dari manusia lain.
Semoga selama Ramadan yang penuh rahmat dan ampunan Allah, Ibu memperoleh kembali jalan hidup yang lurus, tenteram, dan membahagiakan di dunia dan akherat. (51)
(Suara Merdeka 25 Agustus 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar